PEMBERIAN AIR IRIGASI PADA BUDIDAYA PADI SRI DI MUSIM HUJAN DAN KEMARAU (STUDI KASUS PETAK TERSIER CMA 5 KI, DI CIRAMAJAYA, TASIKMALAYA)

Hanhan A Sofiyuddin, Joko Triyono, Subari Subari

Abstract


Ketersediaan dan kebutuhan air yang berbeda antara musim hujan dan kemarau menyebabkan budidaya SRI memerlukan pengelolaan irigasi yang berbeda. Pengelolaan irigasi hemat air pada budidaya padi SRI mengatur agar kebutuhan air tanaman terpenuhi, namun menghendaki adanya periode kering yang cukup agar akar dapat tumbuh dengan optimal dan mikoorganisme dalam tanah dapat beraktivitas untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Periode basah dan kering tersebut sangat ditentukan oleh tinggi genangan maksimum dan interval irigasi. Untuk menganalisa hal tersebut, studi kasus pemberian air irigasi dilakukan di petak tersier CMA 5 Ki Daerah Irigasi Ciramajaya. Analisa menggunakan model neraca air dilakukan untuk menetukan tinggi genangan maksimum dan interval irigasi yang optimal untuk penerapan SRI pada musim hujan dan kemarau. Pengaturan tinggi genangan maksimum dilakukan dengan meninggikan atau merendahkan outlet drainase. Pada musim hujan, outlet drainasi perlu diatur setinggi elevasi lahan (0 cm) agar kelebihan air karena hujan dapat langsung terbuang dan tanah tidak berada pada kondisi jenuh terlalu lama. Pada kondisi ini interval irigasi adalah 2 10 hari pada fase vegetatif dan 4 14 hari pada fase generatif. Pada musim kemarau, tinggi outlet drainasi perlu dipasang setinggi 1 cm dari permukaan lahan. Pada kondisi ini interval irigasi adalah 2 3 harian pada fase vegetatif dan 4 5 harian pada fase generatif.

Keywords


SRI, irigasi terputus, musim kemarau, musim hujan, neraca air, petak tersier.

Full Text:

PDF

References


Akinbile, C. O. dan A. Y. Sangodoyin. 2010. Estimating crop coefficient model for upland rice (NERICA) under sprinkler irrigation system. African Journal of Agricultural Research Vol. 5 (6).

Allen,R.G. et.al. 1998. Crop evapotranspiration - Guidelines for computing crop water requirements - FAO Irrigation and drainage paper 56. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome.

Balai Irigasi. 2007. Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI Lahan

Jurnal Teknik Hidraulik, Vol. 1 No. 2, Desember 2010: 95 192

Petani Tasikmalaya (On Farm) Periode I (MT II 2007). Balai Irigasi, Puslitbang SDA, Balitbang Departemen PU.

Balai Irigasi. 2008. Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Laboratorium Lapangan (Field Trial) Periode IV (MT II 2008). Balai Irigasi, Puslitbang SDA, Balitbang Departemen PU.

Balai Irigasi. 2009. Laporan Akhir Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI Tahun Anggaran 2009. Puslitbang SDA, Balitbang Departemen PU.

Brouwer, C., M. Heibloem. 1986. Irrigation Water Management: Irrigation Water Needs. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome.

Direktorat Irigasi. 2009. Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01. Direktorat Irigasi, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.

Doorenbos, J., Pruitt W.O. 1992. Crop Water Requirements, FAO Irrigation and Drainage paper p. 24. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome.

Farahani, H. J., T. A. Howell, W. J. Shuttleworth, W. C. Bausch. 2007. Evapotranspiration: Progress in Measurement and Modeling in Agriculture. Transactions of the ASABE Vol. 50(5): 1627-1638.

Kalman, R. E. 1960. A new approach to linear filtering and prediction problems. Transaction of the ASMEJournal of Basic Engineering: 35-45

Kasnawi, S. 2005. Uraian Singkat SRI di Jawa Barat. Bagian Pelaksana Kegiatan Tata Guna Air, Sat-ker Sementara Irigasi Andalan Jawa Barat, Ditjen Sumberdaya Air, Dep. Pekerjaan Umum.

Khepar, S.D., A.K. Yadav, S.K. Sondhi, and M. Siag. 2000. Water Balance Model for Paddy Fields Under Intermittent Irrigation Practices. Irrigation Science Journal No. 19, pages 199 208.

Lu, Jianbiao, et.al. 2005. A Comparison of Six Potential Evapotranspiration Methods for Regional Use in the Southeastern United States. Journal of the American Water Resources Association (JAWRA) 41(3).




DOI: https://doi.org/10.32679/jth.v1i2.235

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Hanhan A Sofiyuddin, Joko Triyono, Subari Subari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by:
      
 
 
 
Sekretariat:
 
Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.