Pengembangan Model Banjir Jakarta

William M Putuhena, Segel Ginting

Abstract


Untuk mempelajari karakteristik banjir dan mengevaluasi efektivitas alternatif pengendali banjir Jakarta, dikembangkan model yang terintegrasi antara model hidrologi dan model hidraulik. Pengembangan model banjir ini menggunakan perangkat lunak SOBEK yang didasarkan pada model hidrologi hujan-limpasan dengan menggunakan konsep Sacramento dan model hidraulik satu dimensi (1D) untuk perhitungan perambatan aliran di sungai dan model hidraulik dua dimensi (2D) untuk perhitungan perambatan aliran banjir di daerah genangan. Model hidrologi bertujuan melakukan perubahan hujan menjadi limpasan pada masing-masing sub DAS, dimana Jakarta beserta DAS nya dengan luas total 1.500 km2 telah dibagi menjadi 449 sub DAS. Model Hidraulik 1D digunakan untuk rambatan aliran di sistem drainase makro Jakarta yang terdiri dari 13 sungai dan 4 kanal serta infrastrukturnya. Model Hidraulik 2D digunakan untuk perhitungan apabila aliran sungai melewati kapasitas yang ada sehingga mengalami rambatan air di daerah genangan. Model banjir yang telah dibangun selanjutnya dikalibrasi dengan menggunakan data kejadian banjir pada tahun 2007 dan divalidasi dengan data kejadian banjir tahun 2008. Hasil kalibrasi dan validasi menunjukkan bahwa model banjir yang dikembangkan cukup baik untuk merespon perilaku banjir Jakarta. Pada akhirnya, model ini dapat digunakan sebagai framework model banjir Jakarta untuk mencari efektivitas berbagai alternatif pengendalian banjir dan sarana utama sistem peringatan dini banjir Jakarta.

Keywords


model banjir; model hidrodinamik; model hidrologi dan hidraulik; model Sacramento; model 1D dan 2D

References


Deltares, Urban Solution, Witteveen Boss, MLD,Tripple-A, Pusair, ITB. 2011. ALTAS Pengamanan Pantai Jakarta:Strategi Pengamanan Pantai Jakarta / Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS) Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda.

Daniel, E. B.; Camp, J.V.; LeBoeuf, E J.; Penrod, J.R.; Abkowitz, M.D.; and Dobbins, J.P.; 2010. Watershed Modeling Using GIS Technology: A Critical Review. Journal of Spatial Hydrology Vol.10, No.2.

Haider, S.; Paquier, A.; Morel, R. andChampagne, J.Y., 2003. Urban flood modelling using computational fluid dynamics. Proceedings of the Institution of Civil Engineers Water & Maritime Engineering 156.

Huang, S.; Vorogushyn, S. and Lindenschmidt, K.E., 2007. Quasi 2D hydrodynamic modelling of the flooded hinterland due to dyke breaching on the Elbe River. Adv. Geosci., 11, 2129, 2007.

Ludwig, R.; Taschner, S; Mauser, W., 2003. Modelling floods in the Ammer Catchment: limitations and challenges with a coupled meteo-hydrological model approach. Hydrol. Earth Syst. Sci., 7(6),833-847.

Muzik, I., 1996. Flood Modellingwith GIS-Derived Distributed Unit Hydrographs. Hydrol. Process.,10: 14011409.

Ogink, HJM.; Prinsen, GF.; Verschelling, E.; Brinkman.JJ., 2009. FHM modelling framework: Hydrology and Hydraulics. Flood Hazard Mapping 2.

Peters, R.; Schmitz, G. and Cullmann, J., 2006. Flood routing modelling with Artificial Neural Networks. Adv. Geosci., 9, 131136, 2006.

Saadi, Y., 2008. One-Dimensional Hydrodynamic Modelling for River Flood Forecasting. Civil Engineering Dimension, Vol. 10, No. 1, March 2008, 51-58 ISSN 1410-9530.

Stelling, G.S.and Verwey A., 2005. Numerical Flood Simulation. InEncyclopedia of Hydrological Sciencie. Editor: Malcolm G Anderson.

Todini, E., 2007. Hydrological Catchment Modeling: past, present and future. Hydrol. Earth Syst. Sci., 11(1),468-482.

Verschelling, E., and Udo, J., 2007. Dutch assistance with non-structural measures Jakarta Flood Management: Hydraulic. Flood Hazard Mapping Component.




DOI: https://doi.org/10.32679/jth.v4i1.277

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 JURNAL TEKNIK HIDRAULIK

Indexed by:
   
     
 
 
 
Sekretariat:
 
Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.